Apa saja jenis kulit
Pada umumnya jenis kulit dapat dibedakan menjadi 5. Material punya masing-masing kualitas dan karakter tergantung dari perlakuan penyamakan atau faktor lainnya seperti iklim dimana hewan tersebut hidup, jenis hewan, makanan yang mereka konsumsi, dan hal lain yang ada kaitan saat hewan itu masih hidup. Berikut dibawah ini 5 jenis yang dapat anda pelajari.
- Full Grain - Permukaan terluar dari kulit. Terdiri dari serat yang ketat dan padat. Jenis ini tidak ada koreksi dan bagian ini tepat dibawah bulu. Dapat dikatakan paling tinggi kualitasnya karena kekuatan dan daya tahan, namun akan menampilkan ketidaksempurnaan pada bagian permukaan.
- Top Grain - Hampir sama dengan full grain, namun ada perlakuan koreksi untuk membuang ketidaksempurnaan dari permukaan kulit. Jenis ini menjadi pilihan banyak artisan untuk membuat produk kulit yang membutuhkan penampilan,lembut dan fleksibilitas dari jenis kulit top grain.
- Genuine - Biasa disebut sebagai kulit yang terkoreksi lebih dalam. Jenis ini melewati tahap pengamplasan dan buffing untuk membuang ketidaksempurnaan dari permukaan kulit. Kemudian diberi warna dan finish. Material ini sering digunakan untuk Belt dan sejenisnya.
- Split grain - Kulit ini ada 2 macam yaitu bagian bawah full grain yang masih ada top grain dan flesh dan yang kedua adalah bagian bawah top grain dan flesh. Dari bagian ini kulit split juga dapat dijadikan kulit suede. Material ini sering digunakan untuk bagian interior produk kulit sebagai lapisan. Pada umumnya diberi perlakuan emboss tekstur,diwarnai dan difinish.
- Bonded leather - Kulit ini tidak 100% kulit asli, melainkan dicampur dengan bahan polimer sintetis agar terlihat seperti kulit asli. Ketahanan kulit ini sangat buruk dan permukaan gampang retak dalam pemakaian. Disarankan tidak menggunakan jenis kulit ini untuk menjaga kualitas produk anda.
Kulit Grade A
Ini adalah kulit dengan kualitas nomor 1. Material ini tidak memiliki ketidaksempurnaan/cacat di keseluruhan permukaan. Lubang hanya ada di bagian tepi kulit dengan toleransi ukuran 3inch - 4inch, dapat di buang namun tidak mengurangi tingkat seluruh permukaan.
Kulit Grade B
Material ini adalah kualitas nomor 2. Toleransi lubang dalam ukuran yang wajar dengan total jumlah 4 dan lubang ada di posisi garis lurus dekat area pinggiran, yang memungkinkan akan dipotong. Ukuran lubang biasanya 5inch untuk dapat masuk ke Grade B. Untuk cacat pada permukaan tidak melebihi 1feet dari keseluruhan permukaan.
Kulit Grade C
Kulit ini biasanya memiliki lubang yang besar dengan ukuran sekitar 6inch di bagian area yang cukup besar di permukaan. Ada cacat di bagian permukaan dan serangkaian lubang kecil pada luas permukaan kulit di area lebih dari 1feet.
Metode Penyamakan
Penyamakan yang umum dilakukan
- Samak Nabati - Kulit dengan berwarna peach kecokelatan ini mengacu pada penyamakan dari kulit sapi menjadi bahan kulit. Disebut "Nabati" karena menggunakan bahan alami seperti kulit pohon oak, chesnut, mimosa bark, akasia, valonea dan kulit pohon lainnya. Beberapa menggunakan seperti quebracho, tara pods, daun olive, rhubarb roots. Bahan tersebut dinamakan menjadi Zat Tannin. Metode penyamakan ini telah ada 5000 tahun lalu yang ditemukan di peti batu lokasi egypt. Di pinggiran peti tersebut terdapat ornamen hias dari bahan kulit nabati. Saat ini di dunia hanya 10% - 12% penyamakan yang masih menggunakan metode penyamakan nabati. Jenis material ini banyak menjadi favourite artisan di seluruh dunia, karena dapat dibentuk, diwarnai, diukir, dan masih banyak lg. Karakter dan daya tahan kulit ini dapat ditemukan buktinya di penemuan arkeologi yang berumur lebih dari ribuan tahun.
- Samak Krom - Ditemukan tahun 1858 oleh ahli teknologi jerman Friedrich Knapp dan Hylten Cavalin dari Swedia. Namun yang mematenkan pertama kalinya oleh ahli kimia Augustus Schultz dari amerika. Penemuan penyamakan krom bertepatan dengan ditemukannya fatliquoring (pemberian lemak). Kulit ini menggunakan garam kromium sebagai tanin mineral. Setelah penyamakan saat kulit masih dalam keadaan basah rendam dengan zat krom (Chromium (III) oksida) yang berwarna biru yang dinamakan proses wet blue. Kulit krom sering dikombinasikan dengan penyamakan nabati dengan rasio nabati 20% dan krom 80%, karena sifat kulit ini lebih mudah di hidrofobisasi dibandingkan dengan metode penyamakan lainnya, dengan kelebihan kulit dapat dilembutkan dan proses lebih cepat dengan kandungan kimia yang lebih hemat daripada kulit samak nabati yang menggunakan zat tannin dalam jumlah yang lebih banyak. Ini yang menyebabkan kulit krom lebih cepat dan murah dibandingkan kulit nabati.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis kulit dapat mengikuti tautan berikut ini, Semua Jenis Kulit